lazada.com

CARA KITA BERSYUKUR

BAGAIMANA CARA KITA BERSYUKUR.1. Syukur dengan Hati.Syukur dengan hati dilakukan dengan menyadari sepenuh-penuhnya nikmat yang diperoleh adalah semata-mata karena anugerah dan nikmat dari Allah. Syukur dengan hati mengantarkan manusia untuk menerima anugerah dengan penuh kerelaan tanpa harus berkeberatan betapapun kecilnya nikmat tersebut. Syukur ini juga mengharuskan yang bersyukur menyadari betapa besar kemurahan, dan kasih sayang Allah sehingga terlontar dari lidahnya pujian kepada-Nya. 2. Syukur dengan Lisan. Syukur dengan lidah adalah mengakui dengan ucapan bahwa sumber nikmat adalah Allah sambil memuji-Ny. Di dalam al-qur’an pujian kepada Allah disampaikan dengan redaksi ‘’al-hamdulillah’’. Hamd (pujian) disampaikan secara lisan kepada yang dipuji, walaupun ia tidak memberi apa pun baik kepada si pemuji  ataupun kepada yang lain. Kata ‘’al’’ pada ‘’alhamdulillah’’ disebut al lil istigraq, yakni mengandung arti ‘’keseluruhan’’, sehingga kata ‘’al-hamdu’’ yang ditujukan kepada Allah mengandung arti bahwa yang paling berhak menerima segala pujian adalah Allah, bahkan seluruh pujian harus tertuju dan bermuara kepada-Nya. Jika kita mengembalikan segala puji kepada Allah. Jadi, syukur dengan lisan adalah ‘’alhamdulillah’’ yaitu segala puji bagi Allah[x].3. Syukur dengan Perbuatan. Nabi Daud as dan putranya Nabi Sulaiman as memperoleh aneka nikmat yang tiada taranya, kepada mereka Allah berpesan sbb :  ‘’Mereka bekerja untuknya apa yang dikehendakinya seperti gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung serta piring-piring yang seperti kolam-kolam dan periuk-periuk yang tetap. Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah ). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba ku yang berterima kasih.’’ (Saba: 13). Ayat ini termasuk dalam ayat makiyah. Ayat sebelumnya menjelaskan kedudukan sebagian jin kepada Nabi Sulaiman As, kini dijelaskan sebagian dari tugas-tugas mereka. Ayat diatas menyatakan bahwa : Mereka senantiasa bekerja untuknya yakni untuk Sulaiman serta membuat atas perintahnya apa yang dikehendakinya seperti membangun gedung-gedung yang tinggi sebagai benteng-benteng atau tempat peribadatan dan patung-patung sebagai hiasan bukan untuk disembah serta piring-piringan yang besarnya seperti kolam-kolam air dn periuk-periuk yang tetap berada daiatas tungku, tidak dapat digerakkan karena besar dan beratnya. Itulah sebagian angugerah Kami, dan Kami berfirman : ‘’Nikmatilah anugerah itu dan beramallah atau bekerjalah hai keluarga Daud untuk mendekatkan diri kepada Allah dan sebagai tanda dari kesyukuran kepada-Nya.’’ Demikianlah Kami perintahkan kepada mereka dan dalam kenyataan sedikit sekali dari hamba-hamba-ku yang sempurna dan kesyukuran-nya. Ayat diatas ketika memerintahkan kepada keluarga dan pengikut Nabi Daud as. Untuk bersyukur tidak menggunakan kata ya/hai,walaupun dalam terjemahan tertulis guna meluruskan maknanya. Ketiadaan kata ya/hai itu, mengisyaratkan kedekatan Allah kepada mereka. Ini karena penggunaan kata ya/hai mengesankan kejauhan. Itu pula sebabnya doa hamba-hamba Allah yang terekam dalam al-qur’an kesemuanya tidak didahului kata ya/hai.  Kata ( )‘’syakur’’ adalah bentuk hiperbol dari kata ( ) syakir yakni orang yang banyak dan mantap syukurnya. Firmannya : (   )qalilum min ibadiya asy-syakur / sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang sempurna kesyukurannya dapat dipahami dalam arti penjelasan tetang sedikit hamba-hamba Allah yang bersyukur dengan mantap. Dua orang diantara mereka yang sedikit itu, adalah Nabi Daud dan Sulaiman as dan dapat juga dipahami dalam arti bahwa karena hamba-hamba Allah yang mantap kesyukurannya, tidak banyak, maka hendaklah kamu berdua (wahai Daud dan Sulaiman) memperbanyak kesyukuran. Yang dimaksud bekerja adalah menggunakan nikmat yang diperoleh itu sesuai dengan tujuan penciptaan atau penganugerahanya. Ini berarti, setiap nikmat yang diperoleh menuntut penerimanya agar merenungkan tujuan dianugerahkanya nikmat tersebut oleh Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan bila ingin berkomentar.

www.lazada.com