Pesan pertama: إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ "Sesungguhnya Alloh menerima (amal) dari orang-orang yang bertaqwa." (QS. Al Maidah 72) Saudaraku kaum mislimin yang dimulyakan oleh Alloh Subahanahu wa Ta’ala. Bulan Ramadhan telah meninggalkan kita dan naik membawa amalan kita kepada Alloh Subahanahu wa Ta’ala.Beruntunglah bagi orang yang beramal sholeh dan merugilah bagi orang yang lalai dibulan Ramadhan. Maka bagi orang yang beruntung kami ucapkan selamat dan bagi orang yang merugi kami ucapkan berkabung. Dan Alloh Subahanahu wa Ta’ala tidak menerima amal ibadah hambanya kecuali dari orang-orang yang bertaqwa dan mukhlisin. وعَنْ شَدَّادٍ أَبِى عَمَّارٍ عَنْ أَبِى أُمَامَةَ الْبَاهِلِىِّ قَالَ:جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ أَرَأَيْتَ رَجُلاً غَزَا يَلْتَمِسُ الأَجْرَ وَالذِّكْرَ مَا لَهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم لاَ شَىْءَ لَهُ فَأَعَادَهَا ثَلاَثَ مَرَّاتٍ يَقُولُ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم لاَ شَىْءَ لَهُ ثُمَّ قَالَ إِنَّ اللَّهَ لاَ يَقْبَلُ مِنَ الْعَمَلِ إِلاَّ مَا كَانَ لَهُ خَالِصًا وَابْتُغِىَ بِهِ وَجْهُهُ. أخرجه النسائي 6/25 وفي \"الكبرى\" 4333 Dari Syadad Abu Ammar dari Abu Umamah al Bahili, dia berkata: “seorang laki-laki datang kepada Nabi sholallohu alaihi wa sallam dan berkata: apa pendapatmu tentang seorang yang berperang mencari pahala dan gelar nama? Apa yang dia akan peroleh? Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda: dia tidak mendapat sesuatupun. Dia mengulangi pertanyaannya sampai tiga kali, akan tetapi Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam menjawab: dia tidak mendapatkan sesuatupun. Kemudian Nabi sholallohu alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya Alloh tidak menerima amalan kecuali amalan yang murni dan mencari wajah Alloh subhanahu wa ta'ala.” (HR. Tirmidzi) Pesan kedua: وَلَا تَرْتَدُّوا عَلَى أَدْبَارِكُمْ فَتَنْقَلِبُوا خَاسِرِينَ Dan janganlah kalian lari kebelakang (karena takut kepada musuh), Maka kalian menjadi orang-orang yang merugi. (QS. Al Maidah: 21) Sesungguhnya kriminal yang paling besar dan merupakan kerugian yang paling menyengsarakan adalah seseorang kembali merugi setelah mendapatkan harta rampasan melimpah yang telah diberikan Alloh Subahanahu wa Ta’ala dibulan yang mulia Ramadhan. Kembali kebelakang setelah maju semangat mendekatkan diri, mengundurkn diri setelah berlomba-lomba mengerjakan kebaikan dibulan yang suci. Ini semua menunjukkan bahwa hatinya belum hidup secara sempurna dengan keimanan, belum diterangi dengan cahaya al Qur’an dengan utuh karena dia kembali kejurang setelah naik kepuncak gunung. Wahai saudaraku janganlah kalian sampai kembali mengerjakan kemaksiatan kepada Alloh subhanahu wa ta'ala, mengerjakan kelalaian dan menjauhi hidayah. Pesan ketiga: أحب الأعمال إِلَى اللهِ تَعَالَى أدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ "Amalan yang paling dicintai oleh Alloh Subahanahu wa Ta’ala adalah yang terus menerus (dikerjakan) walaupun sedikit". Diantara sifat hikmah dan rohmah Alloh Subahanahu wa Ta’ala adalah Dia tidak membebani hambanya dengan perkara ibadah, ketaatan yang melebihi dari kemampuannya. Akan tetapi Alloh hanya memberikan taklif sesuai dengan kemampuannya. Alloh Subahanahu wa Ta’alaberfirman: لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ "Alloh tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya" (QS. Al Baqoroh: 286) عَائِشَةَ ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا ؛ أنَهَا قَالَتْ: سُئِلَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم : أي الأعمال أحَبُّ إلى اللَّهِ ؟ قَالَ : أدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ. وَقَالَ : اكْلُفُوا مِنَ الأعمال مَا تُطِيقُونَ. أخرجه والبخاري 8/122 و\"مسلم\" 2/189. Dari Aisyah rodiallohu anha, dia berkata: “Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam ditanya: amalan apa yang paling dicintai oleh Alloh? Beliau bersabda: yang terus menerus walaupun sedikit. Dan beliau bersabda: cukupkanlah diri kalian pada amalan yang kalian sanggupi.” (HR. bukhori dan Muslim) Dan terakhir wahai saudaraku... Jangan katakan darimana memulainya? Ketaatan kepada Alloh subhanahu wa ta'ala adalah sebuah permulaan. Jangan katakan manakah jalanku? Syari’at Alloh subhanahu wa ta'ala adalah sebuah hidayah. Jangan katakan manakah kenikmatan yang diberikan kepadaku? Surga Alloh sudah mencukupi Jangan katakan besok aku mulai? Mungkin saja sekarang datang ajal. Allohu a’lam. |
Kumpulan ilmu islami, hadist, kata mutiara, kata bijak, & inspirasi || صلى الله على سيدنا محمد وآله وصحبه وسلم تسليماً كثيراً دائماً أبداً إلى يوم الدين
TIGA PESAN SETELAH RAMADHAN
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan bila ingin berkomentar.